Tuesday, August 13, 2013

Rokok Elektronik: Risiko vs Manfaat



Alat elektronik pengantar nikotin, atau lebih dikenal dengan nama rokok elektronik, telah dicipta pada tahun 2003 oleh seorang profesor China. Alat ini juga telah dipasarkan selama beberapa tahun, dan hingga saat ini telah digunakan jutaan orang di seluruh dunia sebagai alternatif dari merokok. Akan tetapi, belum ada peraturan yang jelas mengenai penggunaan alat ini. Badan Kesihatan Dunia World Health Organization meminta untuk ujian klinikal mengenai kesannya terhadap kesihatan manusia.
Rokok elektronik terdiri dari sebuah bateri, sebuah cartridge berisi cairan,dan sebuah elemen pemanas yang dapat menghangatkan dan mengwapkan cairan tersebut ke udara. Cairan ini pada umumnya terdiri dari gliserol, propylene glycol, perasa buatan, dan nikotin. Sebagian besar analisa laboratorium menunjukkan tidak adanya kandungan karsinogen (bahan penyebab kanser) dan memiliki kandungan racun lebih rendah daripada rokok biasa.
Penelitian pertama yang melihat kesan merokok secara elektronik terhadap jantung dilakukan oleh Farsalinos et al (2012). Para penkaji ini telah merumuskan bahawa rokok elektronik tidak terbukti memiliki kesan sampingan terhadap fungsi jantung.[1]
Mekanisme potensi yang dapat menjelaskan perbezaan ini adalah termasuk fakta bahwa tidak adanya pembakaran yang terjadi di dalam rokok elektronik. "Oleh karena itu, bahan kimia yang diciptakan dan diserap dari rokok elektronik ini memiliki kandungan toksin lebih sedikit dan fakta bahawa rendah nikotin cenderung diserap dari rokok elektronik daripada tembakau biasa," ujar Farsalinos.
Ia juga menambahkan bahwa e-cigarettes telah menyelesaikan kedua masalah yang dialami penghisap rokok iaitu rangsangan kimia saat menginginkan nikotin, yang telah diketahui berkesan pada otak, dan kecanduan psikologis/perilaku yang datang dari memegang sesuatu di tangan, menyalakan api, melihat asap, dan menghisapnya.
Oleh karena itu, e-cigarettes dapat membantu seseorang untuk berhenti merokok, dan kajian awal menunjukkan demikian. Akan tetapi perusahaan yang mengeluarkan alat ini berusaha menghindari fakta ini kerana mereka tidak ingin produk mereka dijadikan sebagai alat kesihatan.
Sumber
  1. Farsalinos K, Tsiapras D, Kyrzopoulos S, et al. Acute effects of using an electronic nicotine-delivery device (e-cigarette) on myocardial function: comparison with effects of regular cigarettes. European Society of Cardiology 2012 Congress; August 26, 2012; Munich, Germany. Abstract 1375.
  2. Vardavas CI, Anagnostopoulos N, Kougias M, et al. Short-term pulmonary effects of using an electronic cigarette: Impact on respiratory flow resistance, impedance, and exhaled nitric oxide. Chest 2012; 141:1400-1406. 

No comments:

Post a Comment

Facebook Blogger Plugin: Bloggerized by Shafee Live